Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial

Kompetensi Dasar

Menganalisa terjadinya perilaku menyimpang

Indikator

Mengidentifiikasi terjadinya perilaku menyimpang sebagai hasil sosialisasi yang tidak sempurna

Materi

Pengantar

Pernahkah Anda melakukan penyimpangan. Tahukah Anda perilaku menyimpang dan pengendalian sosial itu?

Menurut Robert MZ Lawang Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial.

Pengendalian sosial adalah segenap cara dan proses yang ditempuh sekelompok orang atau masyarakat, sehingga para anggotanya dapat bertindak sesuai dengan harapan kelompok masyarakat.

Jenis Perilaku Menyimpang

Dalam topik ini kami mengajak Anda untuk mempelajari jenis-jenis perilaku menyimpang. Tahukah Anda perilaku menyimpang itu ? Banyak jenis perilaku menyimpang yang terjadi dalam masyarakat antara lain:

a. minum-minuman keras
b. penyalahgunaan narkoba
c. perkelahian pelajar
d. kebut-kebutan di jalan raya
e. hubungan seksual di luar nikah

Perilaku kebut-kebutan di jalan raya merupakan salah satu contoh perilaku menyimpang primer. Tahukah Anda perilaku menyimpang primer itu? Perilaku menyimpang primer adalah suatu perilaku menyimpang berupa tindakan keliru yang dapat berakibat patal bagi orang yang melakukan maupun orang lain, akan tetapi penyimpangan itu hanya bersifat sementara dan tidak berulang kembali menjadi suatu kebiasaan.

Pada awalnya obat-obat terlarang dan narkotika dipergunakan oleh kalangan kedokteran sebagai usaha untuk mengurangi rasa sakit secara berlebihan yang dialami pasien. Akan tetapi obat-obat terlarang tersebut di kemudian hari dikonsumsi juga oleh orang-orang sehat jasmani dengan tujuan untuk mengurangi tingkat kesadaran bila seseorang mengalami stres. Penyalahgunaan narkotika merupakan salah satu bentuk penyelewengan terhadap nilai dan norma sosial maupun agama. Akibat penggunaannya bukan hanya pada kesehatan fisik dan mental seseorang akan tetapi dapat lebih jauh yaitu akan merusak generasi bangsa.

Contoh obat-obat terlarang:

• Narkotika (ganja, candu, putaw)
• Psikotropika (ecstasy, amphetamin, magadon)
• Alkohol

Penjudi yang tinggal di tengah-tengah masyarakat yang mengharamkan judi. Ini merupakan contoh perilaku menyimpang sekunder. Tahukan Anda perilaku menyimpang sekunder itu? Perilaku menyimpang sekunder adalah seseorang yang memperlihatkan perilaku aneh dan masyarakat tidak dapat menerima perilaku tersebut.

Jenis Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial tidak hanya dilakukan dalam bentuk teguran langsung, akan tetapi dapat terwujud dalam bentuk lain seperti: gosip, hukuman, pendidikan, agama, ostrasisme, fraundulens, intimidasi, teguran, cemoohan, kekerasan fisik.

1. Hukuman adalah suatu sarana yang dipergunakan untuk menjatuhkan sanksi positif maupun negatif.

Contoh:
a. pemberian hadiah kepada pelaku yang berprestasi (bersifat positif)
b. pemberian hukuman kepada pelaku pencopetan (bersifat negatif)

2. Pendidikan adalah proses pengendalian secara sadar dimana perubahan - perubahan dalam tingkah laku dihasilkan dari dalam diri sendiri sebagai akibat dari pengaruh bimbingan orang lain.

Contoh : seorang anak kelas 4 SD setelah makan langsung mencuci peralatan makannya, karena sebelum dia makan, ibunya telah menasehatinya.

3. Agama adalah suatu pedoman yang berisi aturan hukum atau norma yang bersumber dari Allah dan harus dipatuhi dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh:
Pedagang tidak boleh mengurangi takaran atau timbangan barang dagangannya.

4. Ostrasisme adalah pengucilan

Contoh: Setiap orang dapat saja menjadi warga dalam satu RT tertentu, akan tetapi jika orang tersebut merupakan orang jahat, sering mencuri atau preman, maka dia akan dikucilkan dalam kehidupan lingkungan RT nya. Misalnya tidak diberikan hak memilih atau dipilih menjadi pengurus RT.

5. Teguran adalah sapaan yang lebih menekankan perubahan sikap buruk menjadi lebih baik.

Contoh: Rudi dimarahi guru karena tidak memasukkan bajunya ke dalam celana.

6. Cemoohan adalah ejekan, hinaan, sindiran yang bertujuan agar tidak melakukan perbuatan itu kembali.

Contoh: seorang anak gadis karena pulang sekolah sering larut malam, kemudian disindir oleh tetangganya dengan ucapan perumpamaan.

7. Intimidasi adalah suatu bentuk pengendalian sosial dengan cara menekan, mengancam, menakut-nakuti.

Contoh: Kepala sekolah mengancam kepada siswa yang sering berbuat onar, dengan ancaman akan mengeluarkan dari sekolah pada siswa yang bersangkutan bila berbuat onar lagi.

Sifat Pengendalian Sosial

Sifat Pengendalian Sosial antara lain:

  1. Preventif; usaha untuk melakukan pencegahan sebelum terjadi pelanggaran

  2. Represif; usaha yang dilakukan setelah pelanggaran terjadi yang ditunjukkan untuk memulihkan keadaan ke situasi semula

  3. Gabungan; perpaduan antara kedua sifat pengendalian sosial yang ditunjukkan untuk mencegah terjadinya penyimpangan sekaligus memulihkan kembali keadaan semula.

Cara Pengendalian Sosial antara lain:

a. Persuasif adalah pengendalian sosial yang lebih menekankan pada usaha untuk mengajak, membimbing dan membujuk.

Contoh: mengajak seorang pengendara bermotor untuk menggunakan helm.

b. Coersive adalah pengendalian sosial yang lebih menekankan pada tindakan kekerasan.

Contoh: pembongkaran rumah - rumah kumuh secara paksa yang sebelumnya telah diberitahukan.

c. Compultion adalah suatu tindakan pengendalian sosial dengan menciptakan situasi yang dapat mengubah perilaku negatif.

Contoh: hukuman bagi siswa yang tidak mengerjakan PR.

d. Pervation adalah pengendalian sosial yang lebih menekankan pada pemberian norma dan nilai yang berulang kali dengan harapan dapat dijiwai oleh seseorang.

Contoh: media cetak dan media elektronik secara berulang-ulang menyampaikan bahwa narkoba sangat berbahaya bagi pemakainya.