Uang dan Inflasi

Kompetensi
Diharapkan siswa mampu menguasai materi tentang Uang dan Inflasi.
Materi
Perbankan

Peranan bank dewasa ini dalam bidang perekonomian sudah tidak diragukan lagi. Apabila terjadi gangguan pada sistem perbankan, maka mekanisme perekonomian negara akan terganggu juga. Hal ini dibuktikan, begitu besarnya peran perbankan dalam menggerakkan perekonomian negara beberapa tahun terakhir ini, dimana pemerintah harus mengeluarkan uang triliunan rupiah untuk memperbaiki sistem perbankan yang porak poranda.
Definisi Bank
Bank berasal dari bahasa YUNANI, yaitu BANCO. Yang artinya: Bangku atau Meja. Dan untuk pertama kalinya bank adalah tempat untuk menukarkan uang. Kemudian fungsinya berkembang, selain tempat menukarkan uang, bank juga sebagai tempat penitipan uang. Sebagai bukti bahwa seseorang telah menitipkan uang adalah dengan diberikan GOLD SMITH NATES (sama seperti uang giral).

Prof. G.M. Verryn Stuart, Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayaran sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, dan mengedarkan alat penukar berupa uang kertas dan uang giral.
A. Abdurrachman dalam Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan, Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberi pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat menyimpan benda-benda berharga, pembiayaan usaha perusahaan, dan lain-lain.
Undang-Undang Perbankan No.7 tahun 1992 dan Undang-Undang Perbankan No.10 tahun 1998 tentang perubahan atas UU No.7 tahun 1992 tentang Perbankan dijelaskan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Uang Kertas yang beredar saat sekarang disebut uang kepercayaan (uang fiduciair). Uang Kertas terdiri atas Uang Kertas Bank (dicetak dan dikeluarkan oleh bank sirkulasi) dan Uang Kertas Pemerintah (dicetak dan dikeluarkan oleh pemerintah).
Uang Giral disebut sebagai bank deposit money. Uang Giral tidak berwujud, dan merupakan saldo rekening bank (tagihan) disuatu bank yang dapat diambil dengan cek, giro atau perintah pembayaran.
Jenis dan Bentuk Bank
Bank dapat dibedakan berdasarkan jenis kegiatan, bentuk badan hukum dan kepemilikan.

Bank Sentral merupakan lembaga Negara yang bersifat independen, bebas dari campur tangan pemerintah dan pihak lain, kecuali dalam hubungan yang diatur dalam UU.
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha menghimpun dana dan memberikan pinjaman, dan sebagai lalu lintas pembayaran kepada masyarakat.
BPR adalah bank yang menerima simpanan dari masyarakat hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan memberi pinjaman kepada masyarakat.
Produk Perbankan
1. Kredit Pasif, adalah bank menerima simpanan dari masyarakat pemilik dana, diantaranya:
  1. Demand deposit (giro), dibukukan oleh bank dalam bentuk rekening koran atas namaperorangan atau perusahaan. Pengambilannya menggunakan Cek atau Bilyet Giro.
  2. Time deposit, simpanan di bank yang berjangka waktu (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan).
  3. Saving deposit (tabungan), simpanan pada bank yang penarikannya berdasarkan
    persyaratan yg telah disepakati.
  4. Sertifikat deposito, bukti bahwa nasabah telah mendepositokan uang di bank.
  5. Deposit on call, jenis tabungan tetap yang dapat diambil setelah ada pemberitahuan terlebih dahulu dari penabung.
  6. Deposit automatic roll over, jenis deposit yang bila uangnya tidak diambil sampai batas waktu jatuh tempo, maka akan di perpanjang dan bunganya langsung dihitung secara otomatis.
    Aliran dana dari masyarakat yang masuk ke bank disebut kredit pasif. Dan dana yang digunakan masyarakat untuk kegiatan produksi kredit aktif.
    Giro Bilyet adalah surat perintah nasabah kepada bank untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening nasabah lain yang ditunjuk.
2. Kredit Aktif, adalah tugas bank memberi kredit kepada masyarakat, melakukan pembelian surat-surat berharga dan penyertaan pada perusahaan-perusahaan. Diantaranya:
  1. kredit rekening koran (R/K), kredit yang diberi sesuai kebutuhan
  2. kredit reimburs (letter of credit)
  3. kredit aksep, diberikan oleh bank dengan cara menandatangani aksep yang ditarik nasabah, setelah itu nasabah dapat menjualnya
  4. kredit dokumenter, diberikan oleh bank atas jaminan dokumen yang diserahkan nasabah.
  5. kKredit dengan jaminan surat-surat berharga
Lembaga Keuangan Non Bank

Yaitu: semua badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkannya dalam masyarakat, guna membiayai investasi perusahaan.
1. PT. Perum Pegadaian (Persero)
2 .Koperasi kredit
3. Leasing (sewa guna usaha)
Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
Kredit Bank
Kredit berasal dari bahasa Yunani, CREDERE artinya percaya.
  1. Rolling G. Thomas, kredit adalah kepercayaan atas kemampuan si peminjam untuk membayar sejumlah uang pada masa yang akan datang.
  2. Amir R. Batubara, kredit adalah pemberian prestasi yang kontra prestasinya akan terjadi sejumlah uang pada masa yang akan datang.
  3. UU No. 7 th 1992 Pokok-Pokok Perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu.
Syarat Kredit Prinsip 5C
  1. Karakter (character), berhubungan dengan kebiasaan, kejujuran, kepribadian, cara hidup dan keadaan keluarga
  2. Kemampuan (capability), berhubungan dengan kemampuan, kepandaian, keahlian pemohon kredit untuk mengelola usahanya
  3. Modal (capital), penerima kredit harus memiliki modal sendiri, pinjaman hanya sebagai pendorong perkembangan usahanya
  4. Jaminan (colleteral), peminjam harus memberikan jaminan untuk mendapat kredit, bisa berupa tanah, rumah atau surat berharga
  5. Kondisi ekonomi (condition of economic), keadaan ekonomi yang sedang berlangsung dan ramalan ekonomi pada masa yang akan datang
Syarat Kredit Prinsip 5P
  1. Porty, mengelompokkan calon debitur menjadi beberapa kelompok
  2. Purpose, meneliti kelayakan rencana penggunaan kredit
  3. Payment, meneliti apakah kreditnya dapat kembali
  4. Profitability, menyangkut kemampuan calon debitur dalam memperoleh laba perusahaannya
  5. Protection, menjaga tingkat keamanan pemberian kredit
Syarat kredit prinsip 3R
  1. Returns, kemampuan keberhasilan dari kredit yang diberikan
  2. Repayment, kemampuan pembayaran kembali kredit yang dipinjam
  3. Risk, kemampuan peminjam dalam menanggung resiko ketidakmampuan mengembalikan kreditnya
Uang
Definisi Uang
  • PRoberson dalam bukunya Money, uang adalah segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran barang-barang (money is something which is widely accepted in payments for good)
  • R.S. Sayers dalam bukunya Modern Banking, uang adalah segala sesuatu yang umum diterima sebagai pembayar utang (money is something that is widely accepted for the settlement of debts)
  • A.C. Pigou dalam bukunya The Viel of Money, uang adalah segala sesuatu yang umum digunakan sebagai alat penukar (money are those things that are widely used as a media for exchange)
  • Albert Gailort Hart dalam bukunya Money Debt and Economic Activity, uang adalah kekayaan dimana pemilik dapat melunaskan utangnya dalam jumlah tertentu pada waktu itu juga (money is property with which the owner can pay off the debt with certainly and without delay)
  • Rollin G.Thomas dalam bukunya Our Modern Banking and Monetary System, uang adalah segala sesuatu yang siap sedia dan pada umumnya dapat diterima sbg pembayaran barang, jasa dan untuk membayar utang (money is something that is readily and generally accepted by the public in payment debt)
Fungi Uang
  1. Alat tukar
  2. Alat satuan hitung
  3. Alat penyimpan kekayaan
  4. Alat pengalihan nilai kekayaan
  5. Alat ukur pembayaran yang ditunda
Teori Uang

Teori Perubahan Nilai Uang
  1. Teori Kuantitas dari Richardo

Kuat lemahnya nilai uang tergantung pada jumlah uang yang beredar. Jumlah uang dan tingkat harga berbanding lurus, dirumuskan:


M : jumlah uang (quantity of money)
P : tingkat harga (general price level)
k : perbandingan tetap (konstanta)
  1. Teori transaksi dari Irving Fisher

Teori ini melengkapi teori kuantitas dengan memasukkan unsur kecepatan peredaran uang, dirumuskan:






M : jumlah uang beredar
V : kecepatan perputaran uang
P : tingkat harga umum
T : jumlah barang dan jasa
  1. Teori Pendapatan dari JM. Keynes

Yaitu dengan memasukkan unsur pendapatan dalam pembentukan harga, dirumuskan:




M : jumlah uang
Vy : kecepatan peredaran pendapatan uang
Ty : barang-barang dan jasa akhir
Py : tingkat harga
Motif menyimpan uang dalam teori pendapatan:
(1) motif transaksi,
(2) motif berjaga-jaga,
(3) motif spekulasi
  1. Teori Persediaan Kas dari Alfred Marshall

Nilai uang tergantung dari jumlah uang yang ditetapkan untuk persediaan kas dari sebagian pendapatan masyarakat. Dirumuskan:






M : jumlah uang beredar
K : jumlah uang untuk persediaan kas
P : tingkat harga
Y : pendapatan
Standar Uang Logam

  1. Standar Tunggal menggunakan satu jenis logam menjadi mata uang, biasanya emas atau perak.
  2. Standar Kembar menggunakan dua jenis logam, emas dan perak.
  3. Standar Pincang pemerintah menetapkan uang emas sebagai mata uang standar. Tetapi mata uang perak beredar dalam jumlah yang tidak terbatas, tetapi umum tidak dapat mencetak secara bebas.
Standar Uang Kertas
Dalam suatu negara beredar uang kertas dalam jumlah yang tidak terbatas dan uang tidak dijamin atau tidak dapat ditukar dengan emas. Saat ini Indonesia memakai standar kertas, karena di Indonesia beredar uang kertas yang tidak dijamin dengan emas.
Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Uang
1. Alasan melakukan transaksi (transaction motive)
2. Alasan berjaga-jaga (precautinary motive)
3. Alasan spekulasi (speculation motive)
4. Tingkat harga
5. Tingkat bunga
6. Ekspektasi (perkiraan/ramalan)
Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Uang Yang Beredar
1. Tingkat Pendapatan Masyarakat
2. Tingkat Suku Bunga
3. Selera Masyarakat
4. Sistem Pembayaran
5. Harga Barang
6. Jenis Kekayaan yang dimiliki Masyarakat
Pada perekonomian masyarakat yang makin maju, system pembayaran dapat dilakukan dengan cek, bilyet giro atau credit card. Sistem pembayaran seperti ini akan mengurangi jumlah uang yang beredar.
Contoh Perhitungan Rumus:
Jika jumlah uang yang beredar Rp. 50.000.000.000. Kecepatan peredaran uang 30 kali dan jumlah barang yang diperdagangkan 50.000.000 unit. Hitung tingkat harga umum yang terjadi menurut teori kuantitas Irving Fisher.
Jawaban:
Diketahui:
M : Rp. 50.000.000.000
V : 30 kali
T : 50.000.000





Inflasi
Pengertian Inflasi
Kecenderungan kenaikan harga-harga barang secara umum pada suatu periode tertentu.
BI memilah dua komponen inflasi:
  • core inflation (inflasi yang bersifat permanen, disebabkan meningkatnya permintaan barang dan jasa)
  • noise inflation (inflasi yang bersifat temporer, disebabkan karena gangguan sesekali, misalnya: bencana alam)

Sebab Terjadinya Inflasi

1. jumlah uang yang beredar berlebihan
2. defisit pada APBN
3. peningkatan ekspor
4. naiknya harga BBM
5. pengenaan pajak atas barang dan jasa
6. terjadi bencana alam, peperangan, pemberontakan
Macam-macam Inflasi Berdasarkan Tingkat keparahan
  1. Inflasi Ringan, inflasi yang mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa kurang dari 5% setahun
  2. Inflasi Sedang, inflasi yang mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa antara 5% - 30% setahun
  3. Inflasi Tinggi, inflasi yang mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa antara 30% - 100% setahun
  4. Hyper Inflation, inflasi yang mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa lebih dari 100% setahun
  5. Inflasi Spiral, inflasi yang terjadi secara kumulatif dimana kenaikan harga barang dan jasa akan mengakibatkan tuntutan kenaikan upah dan gaji
    Dibeberapa Negara inflasi spiral paling berbahaya, karena akan mengakibatkan ketidakstabilan dibidang lain (budaya,sosial,politik,pertahanan keamanan) yang akan memberi dampak negatif dan mengganggu stabilitas nasional.
Penyebab Terjadinya Inflasi
  1. Kenaikan Permintaan (demand pull inflation), diakibatkan oleh kenaikan permintaan agregat. Yaitu peningkatan belanja pemerintah, peningkatan ekspor, peningkatan permintaan barang untuk kebutuhan swasta dan peningkatan konsumsi rumah tangga.
  2. Inflasi Karena Biaya Produksi (cost push inflation), dapat terjadi karena naiknya harga-harga faktor produksi. Kenaikan biaya produksi karena naiknya harga bahan baku, karena keberhasilan serikat buruh dlm menaikkan upah atau karena kenaikan BBM.
Grafik Demand Pull Inflation
Titik keseimbangan awal di A (Po,Qo). Permintaan naik menggeser D ke D1, sementara
penawaran tetap. Titik keseimbangan baru di B (P1Q1)
Grafik Cost Push Inflation
Titik keseimbangan awal di A (Po,Qo), karena biaya produksi naik, sementara permintaan tetap, maka jumlah yang ditawarkan berkurang. Karena yang ditawarkan berkurang, harga naik dari Poke P1. Titik keseimbangan menjadi di B (P1Q1)
Menghitung Tekanan Inflasi
Untuk menghitung prosentase tekanan inflasi pada suatu periode tertentu dapat digunakan rumus:
Pn : tingkat harga pada periode ke-n
Pn-1 : tingkat harga pada periode sebelum ke-n
Contoh:
Tingkat harga pada bulan Januari 2002 Rp 2.400. Sedangkan pada bulan Juni 2002 tingkat harga menjadi Rp 2.700 Jadi tekanan Inflasi selama semester I tahun 2002 adalah ....

Dampak Inflasi

Istilah yang berhubungan dengan inflasi
  • Deflasi, keadaan yang menunjukkan daya beli uang meningkat dalam masa tertentu, karena jumlah uang yang beredar relatif kecil dari jumlah barang dan jasa yang tersedia.
  • Depresiasi, penurunan nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing
  • Apresiasi, kenaikan nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing
  • Devaluasi, penurunan nilai tukar suatu mata uang terhadap mata uang lain yang ditetapkan pemerintah.
  • Inflasi terbuka, harga bergerak tak terkendali, terdapat kelebihan permintaan akan barang-barang relatif dibandingkan dengan penawaran.
  • Sanering, pemotongan nilai nominal uang yang dilakukan pemerintah.
Kebijakan Pemerintah
1. Kebijakan Moneter
  • melakukan kebijakan diskonto, menaikkan suku bunga
  • melalui operasi pasar terbuka (open market operation), menjual surat-surat berharga
  • melalui kebijakan cash rasio bank, meningkatkan cadangan wajib minimum bank umum di bank sentral
  • melalui kebijakan kredit selektif (credit selective), memperketat pemberian kredit
  • melakukan kebijakan sanering, mengurangi jumlah uang yang beredar dengan mengadakan pemotongan nilai uang
  • melalui politik tabungan, membekukan sebagian atau seluruh tabungan agar dapat mengendalikan bertabahnya jumlah uang yang beredar
2. Kebijakan Fiskal
  • menaikkan jumlah dan jenis pajak atau mengadakan deversifikasi pajak
  • mengadakan penghematan terhadap pengeluaran negara atau menjalankan APBN yang surplus, untuk mewujudkan tabungan negara
  • mengadakan pinjaman negara, dengan mengeluarkan obligasi dan menjualnya kepada masyarakat, sehingga jumlah uang yang beredar berkurang
3. Kebijakan Non Moneter
  • meningkatkan produksi barang dan jasa
  • menetapkan harga maksimum untuk barang dan jasa
  • mengadakan pengawasan terhadap harga barang dan jasa
  • pemerintah ikut serta dalam kegiatan produksi dan distribusi barang dan jasa
  • melalui kebijakan upah, tidak menaikkan upah agar harga barang dan jasa tidak naik
  • meningkatkan impor barang, agar jumlahnya bertambah dan mengakibatkan harga turun