Menulis Paragraf Argumentatif

Kompetensi dan Indikator
Kompetensi Dasar : Menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf Argumentatif
Indikator :
  1. Menjelaskan pengertian paragraf argumentatif
  2. Mengidentifikasi ciri-ciri karangan argumentatif
  3. Megidentifikasi jenis karangan argumentatif
  4. Menentukan topik paragraf argumentatif
  5. Menyusun kerangka paragraf argumentatif sesuai dengan topik
  6. Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf argumentatif dengan kata-kata baku
  7. Mengedit tulisan
Materi
Pengertian Paragraf Argumentatif
Perhatikan dengan cermat gambar pembangunan di bawah!
Setelah Anda mengamati gambar tersebut, apa yang Anda lihat? Kira-kira apa pendapat Anda tentang pengaruh pembangunan gedung-gedung bertingkat bagi masyarakat sekitarnya? Sekarang, hasil pengamatan Anda tersebut, cobalah ungkapkan dalam sebuah tulisan berbentuk paragraf argumentatif yang terdiri atas beberapa kalimat. Jika sudah, coba bandingkan tulisan Anda dengan contoh berikut !
Contoh:
Pembangunan gedung-gedung bertingkat untuk perkantoran dan pusat perbelanjaan di sekitar pemukiman masyarakat akan menimbulkan berbagai dampak, baik yang positif maupun yang negatif. Dampak yang positif, antara lain tanah yang mereka miliki harganya akan melambung tinggi. Misalnya, tanah di daerah Tanjung Duren Raya, Jakarta Barat setelah dibangun gedung mal dan apartemen, harganya di atas Rp 8 juta/m. Sedangkan, dampak negatifnya, antara lain penduduk sekitar gedung tersebut kesulitan mendapatkan air bersih karena gedung-gedung tersebut pada umumnya menggunakan jat pump yang kapasitasnya sangat tinggi sehingga air yang dipompa dengan pompa biasa tidak dapat keluar dengan lancar.
Berdasarkan paragraf yang telah Anda baca, tentu Anda dapat menjelaskan pengertian paragraf argumentatif, yakni sebuah tulisan yang isinya bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat dengan data atau fakta sebagai alasan/ bukti. Dengan kata lain, paragraf argumentatif adalah sebuah karangan yang membuktikan kebenaran tentang sesuatu. Untuk memperkuat ide atau pendapatnya, penulis karangan argumetasi harus menyertakan data-data pendukung. Tujuannya, agar pembaca menjadi yakin atas kebenaran yang disampaikan penulis. Misalnya, karangan berbentuk artikel (http://superbiol.wordpress.com/2008/05/22/konsumsi-air-terkontaminasi-dirasakan-70-persen-warga-indonesia-2/).
Ciri-ciri Paragraf Argumentatif
Untuk memahami ciri-ciri paragraf argumentatif, coba Anda baca kembali paragraf yang dibawah ini.
Pembangunan gedung-gedung bertingkat untuk perkantoran dan pusat perbelanjaan di sekitar pemukiman masyarakat akan menimbulkan berbagai dampak, baik yang positif maupun yang negatif. Dampak yang positif, antara lain tanah yang mereka miliki harganya akan melambung tinggi. Misalnya, tanah di daerah Tanjung Duren Raya, Jakarta Barat setelah dibangun gedung mal dan apartemen, harganya di atas Rp 8 juta/m. Sedangkan, dampak negatifnya, antara lain penduduk sekitar gedung tersebut kesulitan mendapatkan air bersih karena gedung-gedung tersebut pada umumnya menggunakan jat pump yang kapasitasnya sangat tinggi sehingga air yang dipompa dengan pompa biasa tidak dapat keluar dengan lancar.
Setelah Anda memahami isi paragraf argumentatif tersebut, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri paragraf argumentatif adalah (1) ada pernyataan, ide, atau pendapat yang dikemukakan penulisnya; (2) terdapat alasan, data, atau fakta yang mendukung; (3) pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan. Data dan fakta yang digunakan untuk menyusun paragraf argumentatif dapat diperoleh melalui wawancara, angket, observasi, penelitian lapangan, dan penelitian kepustakaan.
Jenis Paragraf Argumentatif
1. Paragraf argumentatif rincian
Jenis paragraf argumentasi rincian adalah paragraf yang berisi pendapat dan alasan penulis yang disertai beberapa rincian. Misalnya, paragraf argumentatif tentang Jiwa Kepahlawanan. Contoh:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan, pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
2. Paragraf argumentatif contoh
Paragraf argumentasi contoh adalah paragraf yang berisi pendapat dan alasan penulis yang disertai beberapa contoh sebagai bukti bahwa pendapat penulis benar dan tidak dapat disangkal lagi oleh pembaca. Misalnya, paragraf argumentatif tentang Bahan Bakar Alternatif.
 

Contoh:
Setelah manusia mulai menyadari dampak penggunaan bahan bakar fosil yang dapat membahayakan, manusia mulai berpikir untuk mencari bahan bakar alternatif. Tetapi, apakah bahan bakar alternatif lain yang diusulkan ini dapat efektif? Kita ambil contoh, bioetanol yang berasal dari jagung. Jika kita menggunakan etanol dari jagung ini, maka diperlukan berapa juta hektar lahan jagung untuk memenuhi kebutuhan manusia? Itu akan mengakibatkan dampak lain yaitu berkurangnya lahan tempat tinggal dan lahan hutan. Orang akan membuka hutan dan menjadikannya lahan jagung. Tentunya itu merusak lingkungan bukan?
3. Paragraf argumentatif sebab-akibat
Paragraf argumentatif sebab-akibat adalah paragraf yang dikembangkan dengan menyampaikan terlebih dahulu sebab-sebabnya dan diakhiri dengan pernyataan sebagai akibat dari sebab tersebut.Contoh paragraf argumentatif tentang Kegagalan Panen.
 Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagai penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan tanahnya. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika panen di desa ini selalu gagal.
4. Paragraf argumentatif akibat sebab
Paragraf argumentatif sebab-akibat adalah paragraf yang dikembangkan dengan menyampaikan terlebih dahulu akibatnya, kemudian dicari penyebabnya. .Contoh paragraf argumentatif akibat sebab tentang Udara Kotor.
 Udara di kota-kota industri sangat kotor dengan banyaknya asap hitam hasil pembakaran di pabrik-pabrik. Udara semakin panas sehingga menyebabkan berbagai dampak lingkungan hidup. Es di kutub selatan dan di Greenland mulai mencair. Itulah berbagai akibat yang terjadi karena eksploitasi besar-besaran minyak bumi.
Topik Paragraf Argumentatif
Sebelum Anda menulis paragraf argumentatif, hal yang harus dilakukan adalah menentukan topik. Pertama-tama tentukan terlebih dahulu topik apa yang akan Anda tulis sebelum melakukan penulisan. Topik adalah pokok bahasan yang akan menjadi ide utama sebuah tulisan. Apa saja bisa menjadi topik tulisan. Yang penting Anda menguasai masalah tersebut dan menarik bagi Anda. Jika topik tulisan sudah ditentukan, langkah selanjutnya adalah membuat batasan terhadap topik tersebut. Sebab kadang topik yang Anda tentukan itu masih sangat umum dan luas, sehingga kalau nanti dikembangkan menjadi kurang fokus. Untuk itu perlu dilakukan pembatasan terhadap topik tersebut agar tulisan yang Anda kembangkan menjadi lebih jelas dan fokus. Perhatikan contoh berikut!
Topik       : Disiplin
Subtopik : Disiplin waktu kunci sukses dalam belajar
Pengumpulan Bahan Karangan


Sesudah menentukan topik dan sudut pandang yang jelas, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan bahan sesuai dengan topik tersebut. Di dalam mengumpulkan bahan ini, Anda dapat melakukan dengan berbagai cara, misalnya mencari buku-buku yang membicarakan masalah tersebut, membaca jurnal atau tulisan ilmiah yang pernah diterbitkan, melakukan pengamatan, melakukan wawancara dengan narasumber, mencari informasi dari surat kabar, atau dari internet, dan bisa juga cara-cara lain yang penting bahan untuk penulisan Anda didapatkan.
Menyusun Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah garis besar dari hal-hal yang hendak ditulis. Dengan kerangka, penulis dimudahkan untuk menuangkan ide secara sistematis, terarah, dan kemungkinan mendapatkan kelengkapan materi.
Langkah-langkah proses penulisan pada akhirnya tetap sama-sama membuat kerangka tulisan baik yang konvensional maupun gaya bebas. Perbedaannya gaya konvensional membuat kerangka dulu baru dikembangkan dalam bentuk kalimat dan paragraf. Sedangkan, gaya bebas. menulis dulu apa saja yang dikethaui dan mengalir saja, baru setelah semua tertulis, kemudian ditentukan inti kalimatnya dan diurutkan sehingga menjadi kerangka. Perhatikan contoh kerangka karangan tentang Perjuangan Seorang Ibu berikut!
Topik : Perjuangan
Subtopik : Perjuangan seorang ibu


Kerangka karangan
1. waktu dalam kandungan
2. pemeliharaan sejak bayi sampai besar
3. memberikan kasih sayang
4. memberikan perhatian
Mengembangkan Kerangka Paragraf
Kerangka paragraf yang telah Anda susun, kemudian dikembangkan menjadi sebuah paragraf yang terdiri atas kalimat utama (Kalimat utama adalah kalimat tempat dituangkan topik paragraf/pikiran utama/ ide pokok), jika ada dan kalimat-kalimat penjelas (Kalimat penjelas adalah kalimat yang menjelaskan pikiran-pikiran penjelas). Kalimat utama dapat dituangkan di awal paragraf (deduktif), di akhir paragraf (induktif) , atau di awal dan diulang pada akhir paragraf (deduktif-induktif). Pengembangan kerangka tersebut sebaiknya dengan cara satu pikiran penjelas dikembangkan menjadi satu kalimat penjelas. Contoh:
Topik        : Perjuangan
Subtopik : Perjuangan seorang ibu

Kerangka karangan
1. perjuangan tiada henti
2. memberikan kehidupan
3. perjuangan pemeliharaan
4. terus memberikan kasih sayang
Pengembangan:
Perjuangan ibu tampaknya perjuangan yang tiada henti. Sejak kita di dalam kandungan, ibu telah memberikan kehidupan untuk kita sampai melahirkan. Perjuangan itu disambung dengan pemeliharaannya terhadap kita dengan tulus saat kita bayi, anak-anak, hingga masuk dunia pendidikan. Akankah kasih sayang itu berakhir? Tidak. Ibu terus memberikan kasih sayangnya, perhatiannya, dan segala rasa cintanya dengan membimbing kita dalam hidup ini.
Setelah Anda baca paragraf tersebut, Anda akan mengetahui bahwa kata-kata yang tercetak tebal merupakan kerangka paragraf, sedangkan kata-kata yang dicetak biasa merupakan pengembangan kerangka tersebut.
Kata Baku dalam Paragraf Argumentatif
Kata baku adalah kata yang penulisannya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia atau sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Sebagai contoh, perhatikan penggunaan kata baku yang tercetak tebal dalam paragraf argumentatif berikut.
Untunglah tubuh kita mempunyai antioksidan yang berasal dari makanan bergizi yang kita makan. Antioksidan ini berfungsi sebagai pelindung mata dari reaksi oksidasi radikal bebas dan sinar ultraviolet sehingga lensa mata kita masih dapat berfungsi dengan normal. Pada sebatang rokok mengandung racun dan bahan kimia yang bersifat sebagai radikal bebas. Apabila konsumsi rokok meningkat, akan semakin banyak antioksidan yang dikorbankan tubuh untuk melindungi lensa mata dan sel-sel tubuh lainnya dari kerusakan. Apabila cadangan antioksidan tubuh menipis, ada sebagian sel-sel tubuh yang tidak dapat dilindungi dari serangan radikal bebas ini. Salah satunya adalah sel-sel protein pada lensa mata. Akibatnya, sel protein menjadi rusak dan menggumpal membentuk endapan yang menghalangi masuknya cahaya ke retina mata.
Kata baku dan kata tidak baku
Kata baku          Kata tidak baku
  • syarat                     sarat
  • sabtu                      saptu
  • antioksidan           anti oksidan
  • izin                           ijin
  • jadwal                     jadual
  • gizi                          giji
  • sah                          syah
  • apotek                    apotik
  • fungsi                     pungsi
  • teknik                     tehnik
  • karier                     karir
  • ultraviolet              ultra piolet
  • sistem                   sistim
  • kaidah                   kaedah
  • sistem                   system