Siklus Air dan Perairan Darat

Kompetensi Dasar:
Indikator pencapaian hasil belajar.
Setelah mempelajari program ini Anda dapat :
- Mengidentifikasi unsur-unsur utama siklus hidrologi
- Mengidentifikasi berbagai jenis perairan darat
Materi
Siklus air


Tahukah kamu bahwa air di muka bumi memiliki jumlah yang tetap dan senantiasa bergerak dalam suatu lingkaran peredaran yang disebut siklus hidrologi, siklus air atau daur hidrologi. Siklus ini terjadi akibat pengaruh sinar matahari. Matahari memanfaatkan energi panas keseluruhan permukaan bumi, kemudian terjadilah penguapan air dari sungai, danau, rawa, laut yang disebut evaporasitransporasi (seperti terlihat pada panah 1 sampai 6). dan dari tumbuhan disebut
Uap air terbentuk dan naik ke atas, di tempat yang lebih tinggi suhu udara semakin rendah sehingga uap air akan mengalami proses kondensasi (panah nomor 8). Di tempat yang sangat tinggi seperti di daerah beriklim dingin atau sedang pada musim dingin uap air dapat langsung membeku menjadi kristal-kristal es (panah no 9). Proses ini disebut proses sublimasi. Proses sublimasi uap air berubah menjadi salju. Proses kondensasi uap air berubah menjadi kumpulan titik-titik air yang jatuh di permukaan bumi sebagai hujan.
Air hujan yang jatuh di permukaan bumi sebagian meresap ke dalam lapisan tanah melalui pori-pori tanah menjadi air tanah yang disebut Infiltrasi (anak panah nomor 10), dan selanjutnya mengalir ke permukaan bumi melalui sungai yang disebut Run-Off (panah nomor 13), ada juga yang tertahan di dedaunan tumbuhan yang disebut Intersepsi (anak panah nomor 12) dan ada yang langsung jatuh ke laut.
Jadi Siklus Hidrologi merupakan perputaran air di permukaan bumi yang diawali dari penguapan benda-benda biotik dan benda abiotik sebagai akibat pemanasan sinar matahari.
Siklus air dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Siklus Pendek (Siklus Kecil)
Yaitu air laut menguap menjadi gas, berkondensasi menjadi awan dan hujan yang jatuh ke laut.


2. Siklus Sedang (Siklus Menengah)
Yaitu air laut menguap menjadi gas, mengkondensasi dan dibawa angin membentuk awan di atas daratan, jatuh sebagai hujan lalu meresap ke tanah, masuk ke sungai dan ke laut lagi.
3. Siklus Besar (Siklus Panjang)
Yaitu air laut menguap menjadi gas kemudian membentuk kristal-kristal es di atas laut, dibawa angin ke daratan (pegunungan) dan jatuh sebagai salju membentuk gletser, masuk ke sungai lalu kembali ke laut.

Bentuk hasil curahan dari hasil kondensasi adalah hujan. Sedangkan bentuk curahan dari hasil sublimasi adalah salju yang masuk ke perairan darat dan perairan laut.
Perairan Darat
Diantara kalian masih ingat contoh perairan darat?
Contoh perairan darat diantaranya adalah :
1. Sungai
2. Danau
3. Rawa
4. Air tanah
A. SUNGAI
Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan menuju dan bermuara di laut, danau atau sungai yang lebih besar, aliran sungai merupakan aliran yang bersumber dari limpasan yaitu : limpasan yang berasal dari hujan, gletser, limpasan dari anak-anak sungai dan limpasan dari air tanah.
Adapun manfaat sungai bagi manusia adalah sebagai berikut :
a. Sumber air bagi pengairan wilayah pertanian atau irigasi dan usaha perikanan darat
b. Sumber tenaga listrik untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
c. Tempat untuk mengembangbiakkan dan menangkap ikan guna memenuhi kebutuhan manusia akan protein hewani
d. Tempat rekreasi, melihat keindahan air terjun
e. Tempat berolahraga seperti berperahu pada arus deras, lomba dayung
f. Tempat untuk memenuhi kebutuhan air untuk kehidupan sehari-hari bagi penduduk yang tinggal di tepi sungai, seperti mencuci, mandi, dsb.
Masih ingatkah kalian tentang pembagian jenis-jenis sungai?
Jenis sungai antara lain dibagi berdasarkan 2 hal yaitu :
a. Berdasarkan pola alirannya sungai dibagi menjadi 7 yaitu : 

Pola radial sentripetal adalah pola aliran pada suatu kawah atau Crater dan suatu kaldera dari gunung berapi atat defresi lainnya, yang pola alirannya ke pusat depresi tersebut.Pola radial Sentrifugal adalah pola aliran pada kerucut gunung beraoi atau dome yang baru mencapai stadium muda dan pola alirannya menuruni lereng-lereng pegunungan.Pola Trelis adalah pola aliran yang terbentuk seperti tralis. Disini sungai mengalir sepanjang lembah dari suatu bentukan antiklinal dan sinklinal yang paralel.

Pola Rectangular adalah pola aliran yang terdapat pada daerah yang mempunyai struktur patahan, baiknya berupa patahan sesungguhnya atau hanya joint (retakan). Pola ini merupakan pola aliran siku-siku.Pola Anular adalah variasi dari radial. terdapat pada suatu dome atau kaldera yang sudah mencapai stadium dewasa dan sudah timbul konsekwen, subsekwen, resekwen dan obsekwen.Pola Pinnate adalah aliran sungai yang mana muara anak sungai membentuk sudut lancip dengan sungai induk. Sungai ini biasanya terdapat pada bukit yang lerengnya terjal.

b. Berdasarkan genetiknya dibagi menjadi 5 yaitu :
  1. Sungai Konsekwensi
  2. Sungai Subsekwensi
  3. Sungai Obsekwen
  4. Sungai Resekwen
  5. Sungai Insekwen


B. DANAU
Danau adalah sebuah cekungan di muka bumi dimana jumlah air yang masuk lebih besar dari air yang keluar. Danau mendapatkan air dari curahan hujan, sungai, dan air tanah, ketiga sumber tersebut bersama-sama dapat mengisi dan memberikan suplai air pada danau.
Adapun manfaat danau adalah untuk Irigasi, Perikanan, PLTA, Rekreasi, Olahraga, Pelayaran, dan penampungan air untuk mencegah banjir.
Penyebab terjadinya danau adalah sebagai berikut :
a. Danau Tektonik adalah danau yang terjadi karena gerakan tektonik yang menimbulkan bentuk Slenk/graben (lembah patahan) atau patahan yang diapit oleh horst (puncak patahan) dan mendapat air dalam jumlah yang cukup (air hujan, sungai, mata air). Contoh : Danau Maninjau, Danau Tempe, Danau Poso dan Danau Tondano.
b. Danau Vulkanik adalah danau bekas laetusan gunung api menyebabkan cekungan. Apabila dasar cekungan tertutup material vulkan, maka air hujan yang tertampung di puncak gunung menjadi Danau. Contoh Danau Maar, Danau Kaldera, Danau Kalimutu, Danau Batur.
c. Danau Vulkan-Tektonik adalah danau yang terjadi karena gerakan tektonik dan letusan gunung api. Contoh : Danau Toba.
d. Danau Gletser adalah danau yang daerah-daerah dahulunya dilalui gletser menjadi kerip dan diisi air. Danau-danau ini hanya terdapat di Amerika Utara, perbatasan Kanada dan Amerika Serikat. Contohnya : Danau Superior, Danau Michigan.
e. Danau Dolina adalah danau yang terdapat di daerah icorst dan umumnya berupa danau kecil yang bersifat temporer. Bila di dasar tebing dolina terdapat bahan geluh lempung yang merupakan bahan yang tak tembus air, maka air hujan yang jatuh tertampung di dolina tak dapat terus masuk ke tanah kapur, sehingga terjadilah danau dolina. Danau dolina dapat terjadi juga karena adanya air di dalam tanah kapur tinggi. Contohnya danau di sekitar gunung kidul.
f. Danau terbendung adalah danau yang berasal dari aliran lava yang membendung lembah sungai sehingga alirannya tertahan dan akhirnya membentuk danau. Disini termasuk pula danau hasil bendungan manusia yang disebut Waduk, atau dum contohnya : Waduk Jatiluhur, Waduk Saguling dan lain-lain.
g. Danau yang terjadi dengan sendirinya adalah danau karena permukaan buminya ada yang rendah. Contohnya danau-danau di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur terdapat di tengah-tengah daerah yang berawa - rawa.
C. RAWA 
 Ekosistem rawa
Rawa adalah daerah di sekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar yang merupakan tanah berlumpur dengan kadar air relatif tinggi. Rawa juga dikatakan sebagai genangan air di daratan pada cekungan yang relatif dangkal. Genangan rawa bisa juga terjadi karena terjebak pada suatu daerah cekungan dan lapisan batuan di bawah rawa merupakan batuan yang impermiable.
Manfaat rawa diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Rawa yang terdapat pergantian air tawar dapat untuk areal sawah
2. Rawa yang airnya tidak terlalu asam dapat untuk daerah perikanan
3. Sebagai sumber pembangkit listrik
4. Sebagai objek pariwisata.
Jenis-jenis rawa dibedakan menjadi :
1. Berdasarkan sifat airnya dibagi menjadi 3:
a. Rawa Air Tawar
Adalah raw yang airnya tawar karena letaknya di pinggiran sepanjang sungai.
b. Rawa Air Payau
Adalah rawa yang airnya percampuran antara tawar dan asin, biasanya letaknya di muara sungai menuju laut.
c. Rawa Air Asin
Adalah rawa yang airnya asin dan letaknya di daerah pasang surut laut.
2. Berdasarkan keadaan airnya dibagi menjadi 3 :
a. Rawa yang airnya terlalu tergenang
Adalah rawa yang selalu tergenang airnya, tidak dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, karena lahannya tertutup tanah gambut yang tebal. Di daerah rawa ini sulit terdapat bentuk kehidupan binatang karena airnya sangat asam dengan warna air kemerah-merahan.
b. Rawa yang airnya tidak selalu tergenang
Adalah rawa yang menampung air tawar dilimpahkan air sungai pada saat air laut pasang dan airnya relatif mengering pada saat air laut surut.
3. Berdasarkan letaknya dibagi menjadi 3 :
a. Rawa Pantai
Adalah rawa yang berada di muara sungai. Air pada jenis rawa ini selalu mengalami pergantian karena dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
b. Rawa Pinggiran
Adalah rawa sepanjang aliran sungai, terjadi akibat sering meletupnya sungai tersebut.
c. Rawa Abadi
Adalah rawa yang airnya terjebak dalam sebuah cekungan dan tidak memiliki pelepasan ke laut. Air hujan yang tertampung dalam rawa hanya dapat menguap tanpa ada aliran yang berarti 
 

                                                                                  Skema Pembagian Rawa
AIR TANAH
Air tanah adalah air yang terdapat dalam pori-pori tanah atau pada celah-celah batuan. Air tanah terbentuk dari air hujan. Pada saat turun hujan, sebagian titik-titik air meresap ke dalam tanah (infiltrasi). Air hujan yang masuk itu yang menjadi cadangan air tanah. Volume air yang meresap ke dalam tanah tergantung pada jenis lapisan batuannya. Berdasarkan kenyataan tersebut terdapat pula dua jenis batuan utama, yaitu lapisan kedap (impermiable) dan lapisan tanah tidak kedap air (permeable)
Kadar pori lapisan kedap atau tak tembus air sangat kecil, sehingga kemampuan untuk meneruskan air juga kecil. Contoh lapisan kedap, yaitu geluh, napal, dan lempung. Sedangkan kadar pori lapisan tak kedap air atau tembus air cukup besar. Oleh karena itu, kemampuan untuk meneruskan air juga besar. Contoh lapisan tembus air, yaitu pasir, padas, krikil dan kapur. Kita akan lihat bersama gambar lapisan kedap dan lapisan tak kedap pada air tanah di halaman berikutnya. 
 
Latihan