Kompetensi
Tujuan mempelajari program ini adalah anda dapat:
1. Menjelaskan DNA
2. Menjelaskan RNA
3. Menjelaskan Sintesis Protein
Materi
DNA
Kromosom tersusun dari DNA dan protein. DNA merupakan molekul yang menyimpan informasi genetik (genom). Genom DNA tersusun atas gen gen. Dengan kata lain gen adalah fragmen DNA di dalam kromosom. Ekspresi gen merupakan proses di mana informasi yang dikode di dalam gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein. Untuk memahami lebih jauh tentang DNA, RNA, dan sintesis protein, Anda dapat menyimak materi yang akan disajikan. Diharapkan Anda dapat mengaitkan hubungan antara DNA, gen dan kromosom.

DNA (deoxyribo nucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik dan merupakan makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap, membentuk DNA heliks ganda (double helix) dan berpilin ke kanan. Setiap nukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu (1) gula 5 karbon (2-deoksiribosa), (2) basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin yaitu adenin (A) dan guanin (G), serta golongan pirimidin, yaitu citosin (C) dan timin (T), serta (3) gugus fosfat.
Baik purin ataupun pirimidin yang berikatan dengan deoksiribosa membentuk suatu molekul yang dinamakan nukleosida atau deoksiribonukleosida yang merupakan prekursor elementer untuk sintesis DNA. Prekursor merupakan suatu unsur awal pembentukan senyawa deoksiribonukleosida yang berikatan dengan gugus fosfat membentuk suatu nukleotida atau deoksiribonukleotida. DNA tersusun dari empat jenis monomer nukleotida, seperti tampak pada gambar.
Adenin (A) selalu berpasangan dengan timin (T), dan citosin (C) selalu berpasangan dengan guanin (G) melalui ikatan hidrogen. Adenin dan timin membentuk dua ikatan hidrogen (A = T), sedangkan citosin dan guanin membentuk 3 ikatan hidrogen (C ≡ G).

DNA merupakan makromolekul yang struktur primernya adalah polinukleotida rantai rangkap berpilin. Struktur demikian dapat diibaratkan sebagai sebuah tangga. Anak tangganya adalah susunan basa nitrogen, dengan ikatan A = T dan G ≡ C. Kedua “ibu tangga” atau “tulang punggung tangganya” adalah gula ribosa antara mononukleotida satu dengan lainnya yang berhubungan secara kimia melalui ikatan fosfodiester. DNA heliks ganda yang panjang juga mempunyai suatu polaritas. Polaritas tersebut dikarenakan salah satu ujung rantai DNA merupakan gugus fosfat dengan rantai karbon 5’ – deoksiribosa pada ujung terminal nukleotidanya. Kemudian ujung rantai DNA lain merupakan gugus demikian, rantai polinukleotida merupakan suatu polaritas atau bidireksionalitas polinukleotida 3’ -------- 5’, dan 5’ -------- 3’. Polaritas heliks ganda berlawanan orientasi satu sama lain. Kedua rantai polinukleotida DNA yang membentuk heliks ganda berjajar secara antipararel. Jika digambarkan sebagai berikut:
5’ – ATTGTCGAGG – 3’
3’ – TAACAGSTCC – 5’
Replikasi adalah peristiwa sintesis DNA. Replikasi DNA dapat terjadi dengan adanya sintesis rantai nukleotida baru dari rantai nukleotida lama. Prosesnya dengan menggunakan komplementasi pasangan basa untuk menghasilkan suatu molekul DNA baru yang sama dengan molekul DNA lama. Kemungkinan terjadinya replikasi dapat melalui tiga model yaitu: model konservatif, semikonservatif, dan dipersif.
Model pertama disebut model konservatif, yaitu dua rantai DNA lama tetap tidak berubah, berfungsi sebagai cetakan untuk dua rantai DNA baru.