Kelangkaan dan Biaya Peluang

Kompetensi Dasar
Menganalisis antara kelangkaan, biaya peluang dan pilihan dalam hubungannya dengan pengalokasian sumberdaya dan barang.
Indikator
  • Siswa dapat mendeskripsikan konsep kelangkaan sumberdaya
  • Siswa dapat membedakan pengertian biaya sehari-hari dengan biaya peluang
  • Siswa dapat mengidentifikasi pengalokasian sumberdaya yang mendatangkan manfaat bagi masyarakat
  • Siswa dapat bersikap rasional dalam menyikapi berbagai pilihan (bagaimana mengukurnya?)
Materi
Sikap Rasional
Keterbatasan sumberdaya alam memaksa manusia untuk tunduk dan patuh pada hukum kelangkaan, dimana untuk memperolehnya manusia perlu suatu pengorbanan. Pengorbanan yang dilakukan harus bisa mendatangkan manfaat bagi manusia, sehingga dalam pemanfaatan sumberdaya alam perlu dilakukan kombinasi dengan sumber lain yang dapat menguntungkan atau memuaskan kebutuhannya.
Alternatif pemilihan kombinasi sumberdaya alam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan, sehingga mencapai kemakmuran. Kemakmuran disini diartikan terpenuhinya kebutuhan dari berbagai alternatif pilihan (the problem of choice) kebutuhan sehingga mencapai tingkat kepuasan maksimum.
Pemilihan alternatif kebutuhan biasanya hanya sedikit yang bisa dipecahkan, untuk inilah kita perlu menyederhanakan suatu permasalahan. Berikut ini contoh dari pemilihan alternatif (the problem of choice), dimisalkan hanya ada dua komoditi ekonomi yang akan diproduksi, komoditi tersebut adalah beras dan persenjataan (contoh ini sering digunakan untuk menggambarkan beratnya permasalahan selama perang, yaitu memilih kepentingan militer atau sipil).
Alternatif kemungkinan produksi



Dari gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: bila seluruh sumberdaya dipusatkan pada produksi beras, maka yang dihasilkan hanyalah beras dengan jumlah maksimal yang dapat diproduksi tiap tahunnya sebesar 5.000 ton. Demikian sebaliknya, bila seluruh sumberdaya yang ada dipusatkan pada produksi senjata, maka jumlah tertinggi persenjataan yang bisa dihasilkan adalah 15.000 buah.
Di antara dua kemungkinan ini masih terdapat kemungkinan-kemungkinan yang lain, seandainya kita mengorbankan beberapa ton beras, maka sebagai gantinya akan diperoleh beberapa senjata.
Di dalam gambar terlihat, bahwa titik F adalah keadaan dimana produksi seluruhnya berupa beras dan tidak ada senjata sama sekali. Sedangkan titik A keadaan dimana seluruh sumberdaya dikerahkan untuk memproduksi senjata. Di antaranya, titik E, D, C, B, adalah jumlah produksi beras semakin banyak dikorbankan untuk menambah produksi senjata. Beras dialihkan menjadi senjata bukan secara fisik, tetapi dengan mengalihkan sumberdaya yang menghasilkan beras ke senjata.
Kurva di atas pada hakikatnya mencerminkan:
  • perekonomian dengan tingkat kesempatan kerja penuh (full employment), dalam memproduksi suatu barang harus selalu mengorbankan barang atau jasa yang lain.
  • Substitusi merupakan hukum alam dalam perekonomian dengan penggunaan tenaga kerja penuh.
  • Batas kemungkinan produksi memperlihatkan sumberdaya yang digunakan untuk memproduksi suatu barang dapat dipindahkan (trade off) untuk memproduksi barang lain. Kurva ini menggambarkan daftar menu pilihan bagi masyarakat.
Contoh lain pemilihan alternatif dengan prinsip opportunity cost, misalnya Aditya memiliki modal Rp. 520.000 dipergunakan untuk membuka toko kue, uang tersebut dipergunakan untuk pembelian bahan baku membuat kue dan bahan baku membuat coklat. Untuk bahan baku kue dibutuhkan Rp. 10.000/kg dan Rp. 20.000/kg setiap harinya. Maka Aditya dapat menggunakan dan menghabiskan modalnya dengan pilihan kombinasi sbb:
Kombinasi Dua Alternatif

Aditya akan mengalami produksi maksimum pada saat 26 kg memproduksi kue dan 13 kg memproduksi coklat. Pada saat Aditya menggunakan modalnya untuk memproduksi 14 kg coklat, maka modal yang digunakan untuk membuat kue menjadi 24 kali. Ternyata untuk menambah jumlah produksi coklat satu kg, Aditya harus mengorbankan dua kg memproduksi kue, hal inilah yang dimaksud dengan opportunity cost. Opportunity cost yang dilakukan Aditya adalah dua kg biaya pembuatan kue untuk menambah satu kg pembuatan coklat.
Definisi Kelangkaan
Kelangkaan BBM akan mengakibatkan naiknya harga bensin, dengan naiknya harga bensin akan menimbulkan masalah meningkatnya biaya hidup. Hal ini akan menjadi peluang bagi sebagian orang untuk membuat kompor alternatif, seperti kompor minyak tanah hemat energi. Ini adalah contoh sederhana yang menunjukkan bahwa setiap masalah yang muncul akan timbul sebuah peluang.
Kelangkaan (scarcity).

Dalam kehidupan, manusia selalu dihadapkan kepada berbagai masalah. Masalah timbul karena adanya kesenjangan antara keinginan dan kenyataan. Keinginan manusia tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhannya terbatas. Karena keterbatasan alat pemuas inilah manusia dituntut arif dalam penggunaan sumberdaya yang terbatas dalam menghasilkan barang dan jasa agar dapat mengimbangi keinginannya yang tidak terbatas dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan.

Sumberdaya atau faktor produksi yang terbatas meliputi tanah, tenaga kerja, modal dan pengusaha. Faktor produksi tanah adalah hal terpenting karena segala sesuatu harus didirikan di atas tanah dan jumlahnya semakin menyusut. Bila kita membangun gedung di suatu lahan tanah, maka kita akan kehilangan lahan untuk bermain bola, kita bangun jalan raya maka lahan untuk pemukiman rakyat berkurang.
Demikian halnya dengan tenaga kerja, modal dan pengusaha, semakin banyak kita menghasilkan jaksa maka akan semakin sedikit dokter yang dihasilkan. Semakin banyak pegulat yang dihasilkan maka semakin sedikit pesenam yang dihasilkan.
Bila modal yang digunakan lebih mengutamakan memproduksi sepeda motor, maka akan sedikit modal untuk pembuatan pesawat tempur. Keterbatasan sumberdaya akan menimbulkan masalah bagi manusia, setiap masalah yang ada akan menimbulkan sebuah peluang. Masalah yang timbul akan menjadikan peluang bagi orang lain.
Contoh:
  • naiknya biaya angkutan kota akan memberikan peluang bagi para produsen dan penjual sepeda motor untuk memproduksi dan memasarkan sepeda motor dalam jumlah besar.
  • sulitnya mendapatkan pekerjaan, akan memberikan peluang bagi penyelenggara pelatihan entrepreneurship untuk memberikan trik-trik khusus.
Biaya Peluang
Biaya adalah pengorbanan yang dilakukan untuk mengadakan, mendirikan, atau melakukan sesuatu untuk mendapatkan barang dan jasa atau memproduksi barang dan jasa, yang dinyatakan oleh satuan uang menurut harga pasar yang berlaku. Biaya peluang terjadi karena kebutuhan manusia yang tidak terbatas pada keterbatasan sumberdaya. Biaya peluang tidak selalu berupa uang yang harus dikeluarkan, tetapi lebih merupakan pengorbanan yang harus dihadapi oleh setiap pelaku ekonomi ketika mengambil keputusan ekonomi. Hal inilah yang menuntut manusia untuk bersikap rasional dalam menentukan berbagai pilihan sumberdaya yang dimiliki untuk memuaskan kebutuhan hidupnya.
Dalam waktu yang sama seseorang dapat melakukan berbagai pilihan kegiatan yang harus dipilih. Misalnya seorang siswa harus melakukan pilihan pada waktu yang sama antara bermain bola dengan teman-temannya dan menonton pertandingan sepak bola di tv.
Apabila ia memilih untuk bermain dengan teman-temannya, maka ini merupakan biaya peluang yang ia peroleh, sedangkan alternatif terbaik lainnya yang tidak digunakan (oportunity lost) adalah menonton pertandingan sepak bola di tv. Jadi biaya peluang adalah nilai pilihan terbaik lain yang tidak digunakan.



Dua pilihan yang harus dipilih dalam satu kondisi waktu yang sama
Biaya sehari-hari
Biaya sehari-hari dapat diartikan sejumlah uang yang harus dikeluarkan setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Misalnya: biaya transportasi, uang makan, uang belanja.


Apabila terjadi kenaikan harga pada beberapa produk, maka akan berakibat pada penambahan pengeluaran pada biaya sehari-hari. Sebagai contoh, pada tahun 2003 pemerintah melakukan kenaikan tarif baru untuk layanan PLN, PAM, Telpon, dan BBM, walaupun ada beberapa yang ditunda kenaikannya bahkan dibatalkan, tetapi akibat dari ini semua berdampak pada kenaikan harga barang, dan masyarakat sebagai konsumen yang merasakan imbasnya secara langsung. Awalnya dengan pendapatan Rp. 1.250.000 per bulan dapat mencukupi biaya sehari-hari, tetapi akibat adanya kenaikan tarif, menjadi tidak cukup.
Pemanfaatan Sumberdaya
Sumberdaya yang menguntungkan rakyat

Sistem perekonomian Indonesia adalah sistem kerakyatan, dimana semua pengelolaan sumberdaya harus mendatangkan manfaat dan memberikan keuntungan bagi masyarakat. Dalam hal ini pemerintah menerapkan arah kebijakan ekonomi yang berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya, yang meliputi:

  1. melakukan kebijakan industri, perdagangan dan investasi dalam kegiatan perekonomian global yang berbasis pada keunggulan sumberdaya manusia dan sumberdaya alam yang dimiliki.
  2. melakukan pengembangan sistem ketahanan pangan yang berbasis pada keragaman sumberdaya bahan pangan, kelembagaan dan budaya lokal, guna menjamin tersedianya pangan dengan harga yang terjangkau.
  3. meningkatkan persediaan sumber energi dan tenaga listrik yang ramah lingkungan.
  4. melakukan kebijakan pertanahan untuk meningkatkan pemanfaatan dan penggunaan tanah secara adil
  5. melakukan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik (PAM, PLN, Telpon) untuk pemerataan pembangunan
  6. meningkatkan kemampuan dan kemandirian tenaga kerja secara keseluruhan,sistem pengupahan, jaminan kesejahteraan dan perlindungan, serta kebebasan berserikat.
  7. meningkatkan kuantitas dan kualitas pengiriman tenaga kerja ke luar negeri dengan memperhatikan kompetensi, perlindungan dan pembelaan tenaga kerja.
Latihan