Jurnal Khusus

KOMPETENSI DASAR :
Memproses entry Journal – 2 (Special Journal)
INDIKATOR :
Setelah mempelajari materi ini diharapkan Anda dapat :
  1. Mengidentifikasi pengelompokan dokumen sumber
  2. Menjelaskan pengertian jurnal khusus
  3. Menerangkan jenis-jenis jurnal khusus 
  4. Mencatat transaksi dalam buku jurnal yang tepat dan dalam jumlah yang benar
  5. Menyusun daftar rekapitulasi sesuai dengan format yang telah disediakan
Materi
Untuk menjawabnya perhatikanlah alur pencatatan transaksi berikut ini!

Dari gambar diatas maka pada pokok bahasan ini kita akan membicarakan tentang :
  1. Pengelompokan dokumen Transaksi
  2. Jurnal khusus penerimaan kas
  3. Jurnal khusus pengeluaran kas
  4. Jurnal khusus penjualan
  5. Jurnal khusus pembelian
  6. dan jurnal umum
Pengelompokan Dokumen Transaksi
Setiap transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan harus disertai dengan bukti atau dokumen, yang merupakan bentuk pertanggungjawaban bahwa transaksi telah dilaksanakan. Pengelompokan bukti transaksi atau dokumen sumber dapat ditinjau dari pihak yang membuat. Hal ini dapat dibedakan menjadi :
  1. Bukti Intern, yaitu bukti yang dibuat oleh perusahaan itu sendiri. Contohnya bukti penerimaan barang, daftar upah dan gaji, bukti pengeluaran kas, bukti pengeluaran bahan, memo, nota debet dan nota kredit.
  2. Bukti Ekstern, yaitu bukti yang dibuat oleh pihak di luar perusahaan. Contohnya faktur, nota kontan, kuitansi, nota kredit dan nota debet.
Pengelompokan bukti transaksi atau dokumen sumber dapat juga ditinjau dari kegiatan transaksinya, seperti :
  1. Bukti transaksi penjualan
  2. Bukti transaksi pembelian
  3. Bukti transaksi Penerimaan Kas
  4. Bukti transaksi pengeluaran kas
  5. Bukti transaksi umum (serba-serbi)
Bukti Transaksi Penjualan
Transaksi penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan perusahan karena menjual barang secara kredit maupun tunai. Transaksi ini perlu didukung bukti transaksi, yaitu bukti-bukti yang digunakan untuk merekam transaksi penjualan. Khusus transaksi secara kredit dibuatkan bukti transaksi berupa Faktur sebagai bukti utama, sedangkan bukti pendukungnya dapat berupa bukti pengeluaran barang atau bukti pengiriman barang.
Faktur yang dibuat atau dikeluarkan oleh penjual untuk pembeli dinamakan Faktur Penjualan, sedangkan Faktur yang diterima oleh pembeli disebut Faktur Pembelian.
Contoh Faktur :

Bukti Transaksi Pembelian
Transaksi pembelian merupakan kegiatan yang dilakukan perusahan karena membeli barang secara kredit maupun tunai. Seperti halnya transaksi penjualan, transaksi pembelian ini perlu didukung bukti transaksi, yakni bukti-bukti yang digunakan untuk merekam transaksi pembelian. Khusus transaksi secara kredit bukti transaksinya berupa bukti atau laporan penerimaan barang sebagai bukti utama, sedangkan bukti pendukungnya dapat berupa Faktur dari pemasok dan surat pesanan pembelian.
Mengingat perusahaan sebagai pembeli maka Faktur yang diterima dari penjual disebut Faktur Pembelian.
Contoh Laporan Penerimaan Barang :

Contoh Surat Pesanan Barang :

Bukti Transaksi Penerimaan Kas
Bukti penerimaan kas adalah tanda bukti perusahaan telah menerima uang tunai atau kas. Beberapa transaksi penerimaan kas dapat berasal dari penjualan tunai, penerimaan pembayaran piutang, penerimaan pinjaman (utang), dan penerimaan pendapatan tunai lainnya. Bukti penerimaan kas dapat berupa nota kontan, faktur penjualan tunai, dan bukti penerimaan tunai lainnya.
Contoh Nota Tunai:

 
Pengertian Jurnal Khusus
Seperti yang sudah banyak diketahui bahwa pada perusahaan besar maupun kecil selalu melakukan kegiatan transaksi keuangan yang memiliki jumlah maupun jenis yang berbeda. Pada perusahaan yang termasuk kecil dan transaksinya tidak terlalu banyak, biasanya perusahaan tersebut akan menggunakan buku harian yang dinamakan Jurnal Umum. Sedangkan pada perusahaan yang kegiatan transaksinya relatif banyak dan sering terjadi atau berulang-ulang, biasanya perusahaan tersebut akan menggunakan buku harian yang dinamakan Jurnal Khusus. Jadi Jurnal khusus adalah jurnal yang secara khusus digunakan untuk mencatat transaksi sejenis yang terjadi berulang-ulang.
Penggunaan jurnal khusus ini tentu mempunyai beberapa keuntungan antara lain:
  1. Memungkinkan Pembagian Pekerjaan.
    Jurnal khusus yang ditangani oleh satu orang sehingga terjadi spesialisasi pekerjaan, yaknisetiap transaksi yang sejenis dicatat oleh satu atau sekelompok orang ke dalam satu bukujurnal khusus.
  2. Memudahkan pemindahbukuan ke buku besar.
    Pemindahbukuan dari jurnal khusus ke buku besar biasanya dilakukan secara periodik misalnya tiap satu bulan, yaitu pada akhir bulan.
  3. Memungkinkan kontrol internal yang lebih baik.
    Karena dikerjakan oleh petugas tertentu, setiap jurnal khusus menjadi tanggung jawab bagi satu orang petugas, hal ini akan memudahkan kontrol terhadap buku jurnal tersebut.
Jenis-Jenis Jurnal Khusus
Agar pencatatan untuk transaksi yang sering terjadi dan berulang-ulang menjadi efektif, biasanya perusahaan tidak lagi mencatatkan pada jurnal umum melainkan menggunakan jurnal khusus. Adapun jenis-jenis jurnal khusus adalah sebagai berikut :
  1. Jurnal Penjualan (Sales Journal)
  2. Jurnal Pembelian (Purchases Journal)
  3. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)
  4. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)
Dari keempat jurnal tersebut, apabila ada transaksi yang tidak bisa dicatat pada jurnal khusus, maka
transaksi-transaksi tersebut dicatatkan pada jurnal umum. Baiknya ikuti penjelasan berikut ini :
1. Jurnal Penjualan (Sales Journal)
Jurnal Penjualan adalah jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan barang dagang secara kredit. Dengan demikian bila perusahaan menjual barang dagang secara kredit maka pencatatan transaksinya dilakukan pada jurnal penjualan.
Berikut ini bentuk Jurnal Penjualan :

Keterangan :
    1. Catatlah tanggal transaksi
    2. Catatlah nama debitur atau keterangan lainnya.
    3. Berilah tanda Check (V) yang menandakan bahwa transaksi dalam jurnal tersebut telah dipindahbukukan ke buku besar pembantu.
    4. Catatkan syarat pembayaran.
    5. Catatlah jumlah transaksi sebagai Penjualan dan Piutang Dagang
Perhatikan contoh transaksi dan pencatatannya berikut ini :
    • 2 Januari 2009 Dijual barang dagang pada Toko Andi Lampung Rp. 2.000.000,00 syarat 2/5,n/30.
    • 2 Januari 2009 Dijual pada CV RIAN Lampung barang dagang Rp.3.000.000,00 secara kredit.
    • 5 Januari 2009 Dijual barang dagang pada PD Surya Lampung Rp.4.500.000,00 syarat 3/10,n/30
Jurnal Penjualan

Catatan : hanya transaksi penjualan barang dagang secara kredit yang dicatat dalam jurnal penjualan.
2. Jurnal Pembelian.
Jurnal pembelian digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang secara kredit. Perlu dijelaskan lebih lanjut apabila perusahaan dalam melakukan pembelian berupa barang-barang lain (selain barang dagang) dan jarang dilakukan maka pembuatan jurnal pembelian ini hanya khusus digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagang secara kredit saja. Namun apabila selain pembelian barang dagang, perusahaan juga sering membeli barang lain secara kredit, maka pembuatan jurnal pembelian ini sebaiknya juga untuk mencatat seluruh pembelian barang dagang dan barang lainnya secara kredit.
Berikut ini bentuk Jurnal Pembelian, Jurnal pembelian ini berbentuk skontro hanya untuk mencatat pembelian barang dagang secara kredit :

Keterangan :
    1. Catatlah tanggal transaksi
    2. Catatlah nama kreditur atau keterangan lainnya.
    3. Berilah tanda Check (V) yang menandakan bahwa transaksi dalam jurnal tersebut telah dipindahbukukan ke buku besar pembantu.
    4. Catatkan syarat pembayaran.
    5. Catatlah jumlah transaksi sebagai Pembelian dan Utang Dagang
Jurnal pembelian ini berbentuk stafel dapat digunakan untuk mencatat pembelian barang dagang dan barang lainnya secara kredit :

Keterangan :
    1. Catatlah tanggal transaksi
    2. Catatlah nama kreditur atau keterangan lainnya.
    3. Berilah tanda Check (V) yang menandakan bahwa transaksi dalam jurnal tersebut telah dipindahbukukan ke buku besar pembantu.
    4. Catatkan syarat pembayaran.
    5. Catatlah jumlah transaksi pembelian barang dagang secara kredit
    6. Catatkan nama akun, seperti perlengkapan, peralatan yang dibeli secara kredit
    7. catatkan kode akunnya
    8. Catatlah jumlah transaksi pembelian barang lain tersebut
    9. Catatlah jumlah transaksi pembelian barang masing-masing sebagai Utang Dagang
Untuk memberi gambaran tentang jurnal pembelian, perhatikan contoh transaksi dan cara pencatatannya berikut ini :
    • 2 Januari 2009 dibeli barang dagang dari PT Mester Jakarta Rp. 4.000.000,00 syarat 2/10,n/30
    • 5 Januari 2009 dibeli barang dari PD Doni Rp. 2.000.000,00 secara tunai dan dari CV ARagil Jakarta Rp. 3.000.000,00 syarat 2/5 n/30
    • 7 Januari 2009 dibeli barang dagang dari PT Atlantis Indonesia Rp. 5.000.000,00 syarat 10/5,n/30
    • 10 Januari 2009 dibeli perlengkapan kantor Rp.570.000,00 dan peralatan kantor Rp. 1.250.000,00 secara kredit dari Toko Lincah.
    • 12 Januari 2009 Dibeli barang dagang dari PT Beyond Jakarta Rp. 2.500.000,00 tunai. 20 Dibeli barang dagang dari PT Mester Jakarta Rp. 3.500.000,00 dngan syarat 2/10,n/30
    • 22 Januari 2009 barang dagangan senilai Rp.350.000,00 dikembalikan kepada PT Mester Jakarta karena rusak.
Untuk dapat membandingkan pencatatan transaksi tersebut, berikut jurnal pembelian model pertama (skontro).
Jurnal Pembelian

Catatan : seperti diutarakan diatas bahwa apabila jurnal pembelian tersebut hanya digunakan untuk mencatat pembelian barang dagang secara kredit, maka pembelian barang lainnya yang dilakukan secara kredit dicatatkan pada jurnal umum. Sedangkan pembelian secara tunai dicatatkan pada jurnal pengeluaran kas.
Perhatikan pula contoh pencatatan jurnal pembelian model kedua (Stafel) berikut ini:
Jurnal Pembelian


Coba perhatikan perbedaan jurnal pembelian tersebut.
3. Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal Penerimaan Kas adalah jurnal yang dibuat atau digunakan utnuk mencatat semua transaksi penerimaan uang tunai atau kas. Apabila ingin membuat jurnal penerimaan kas, tentu kita harus melakukan inventarisasi transaksi-transaksi yang dapat dicatat dalam jurnal penerimaan kas. Adapun t?ransaksi-transaksi yang dapat dicatat pada jurnal penerimaan kas adalah:
    1. Penjualan barang dagan secara tunai
    2. Penerimaan pembayaran piutang
    3. Penerimaan pinjaman atau utang dari bank berupa uang tunai
    4. Penerimaan tambahan modal secara tunai
    5. Penerimaan pendapatan lain seperti pendapatan bunga, pendapatan komisi secara tunai.
Berikut bentuk Jurnal Penerimaan Kas.

Keterangan :
    1. kolom tanggal diisi dengan tanggal transaksi penerimaan kas
    2. kolom keterangan diisi dengan keterangan seperlunya seperti penjualan tunai, nama debitur dll
    3. kolom ref diisi dengan tanda cek jika sudah dipindah bukukan pada buku besar pembantu
    4. kolom Kas (D) diisi dengan nilai kas yang diterima
    5. kolom potongan penjualan (D) diisi dengan nilai potongan penjualan yang diberikan.
    6. kolom piutang dagang disi (K) dengan besarnya piutang dagang yang diterima pembayarannya
    7. kolom penjualan diisi dengan nilai penjualan barang dagang secara tunai
    8. kolom akun diisi dengan nama akun,yang tidak memiliki kolom tersendiri
    9. kolom ref disi dengan kode akun
    10. kolom jumlah disi dengan nilai transaksi dari akun pada kolom serba-serbi
Berikut contoh transaksi dan pencatatan transaksi pada jurnal penerimaan kas.
    • 7 Januari 2009 Diterima pelunasan transaksi tanggal 2 Januari 2009 dari Toko Andi Lampung Rp. 2.000.000,00 syarat 2/5,n/30.
    • 10 Januari 2009 dijual tunai barang dagang sebesar Rp. 750.000,00
      15 Januari 2009 Diterima pelunasan dari CV RIAN Lampung atas transaksi tanggal 2 Januari 2009 3.000.000,00
    • 15 Januari 2009 menerima pembayaran dari PD Surya Lampung atas transaksi tanggal 5 Januari 2009 sebesar Rp.4.500.000,00 syarat 3/10,n/320 Januari 2009 Dijual tunai barang dagang senilai Rp. 500.000,00
    • 25 Januari 2009 Dijual tunia barang dagang pada Bpk. Agus senilai Rp. 400.000,00
    • 28 Januari 2009 Diterima pendapatan komisi sebesar Rp. 300.000,00
Transaksi diatas akan dicatat pada jurnal penerimaan kas

4. Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal Pengeluaran Kas adalah jurnal yang dibuat untuk mencatat semua transaksi pengeluaran uang tunai atau kas. Untuk membuat jurnal pengeluaran kas, kita harus melakukan inventarisasi transaksi-transaksi yang dapat dicatat dalam jurnal pengeluaran kas. Adapun transaksi-transaksi yang dapat dicatat pada jurnal pengeluaran kas adalah:
    1. Pembelian barang dagang secara tunai.
    2. Pembelian barang lainnya, seperti perlengkapan, peralatan dll secara tunai.
    3. Pembayaran beban-beban.
    4. Pembayaran utang.
    5. Pengambilan uang untukkeperluan pribadi (prive)
    6. Pengeluaran tunai lainnya.
Bentuk Jurnal Pengeluaran Kas adalah sebagai berikut :

Keterangan :
    1. kolom tanggal diisi dengan tanggal transaksi pengeluaran kas
    2. kolom keterangan diisi dengan keterangan seperlunya seperti pembelian tunai, nama kreditur, pembayaran beban dll
    3. kolom ref diisi dengan tanda cek jika sudah dipindah bukukan pada buku besar pembantu
    4. kolom utang dagang disi dengan besarnya utang dagang yang dibayar.
    5. kolom pembelian diisi dengan nilai pembelian barang dagang secara tunai
    6. kolom akun diisi dengan nama akun,yang tidak memiliki kolom tersendiri
    7. kolom ref disi dengan kode akun
    8. kolom jumlah disi dengan nilai transaksi dari akun pada kolom serba-serbi. 
    9. kolom Kas diisi dengan nilai kas yang dikeluaran 
    10. kolom potongan pembelian diisi dengan nilai potongan pembelian yang diterimakan.
Berikut contoh transaksi dan pencatatan transaksi pada jurnal pengeluaran kas:
    • 12 Januari 2009 dibayar utang pada PT Mester Jakarta Rp. 4.000.000,00 atas transaksi tanggal 2 Januari 2009 syarat 2/10,n/30
    • 12 Januari 2009 Dibeli barang dagang dari PT Beyond Jakarta Rp. 2.500.000,00 tunai.
    • 13 Januari 2009 dilunasi utang pada CV ARagil Jakarta Rp. 3.000.000,00 syarat 2/5 n/30 atas transaksi tanggal 5 Januari 2009
    • 17 Januari 2009 diserahkan cek untuk pelunasan pada PT Atlantis Indonesia Rp. 5.000.000,00 syarat 10/5,n/30
    • 20 Januari 2009 dibayar utang Rp. 2.820.000,00 kepada Toko Lincah.
    • 30 Januari 2009 Dibeli barang dagang dari PT Mester Jakarta Rp. 3.500.000,00 secara tunai
Dari transaksi tersebut, maka pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas adalah :

Rekapitulasi Jurnal Khusus
Arti dan Tujuan Rekapitulasi Jurnal Khusus
Rekapitulasi jurnal khusus atau ikhisar jurnal khusus adalah penjumlahan secara global dari masing-masing jurnal khusus yang bertujuan untuk mempermudah dalam memposting jurnal khusus terse but ke dalam buku besar utama pada setiap saat tertentu, biasanya setiap akhir bulan.
Misalnya pada jurnal pembelian setiap akhir bulan kolom jumlah uangnya dijumlahkan, jumlah tersebut merupakan rekapitulasi atau ikhisar dari jurnal pembelian, kemudian pada bagian debet akun pembelian dan pada bagian kredit akun utang usaha. Demikian seterusnya dilakukan rekapitulasi terhadap jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, dan jurnal pembelian.
Cara Membuat Rekapitulasi Jurnal Khusus
Cara membuat dan menyimpulkan rekapitulasi jurnal khusus adalah dengan menjumlahkan kolom jurnal uangnya kemudian disimpulkan jumlah tersebut untuk dicatat ke akun yang bersangkutan ke sebelah debit dan kredit.
Jelasnya perhatikan cara membuat rekapitulasi jurnal khusus berikut ini :
a. Jurnal Penjualan
Jurnal Penjualan

Rekapitulasi jurnal penjualan

Kesimpulan dari rekapitulasi jurnal penjualan tersebut adalah akun Piutang Usaha (102) di debet sejumlah Rp.9.000.000,00 dan akun Penjualan di Kredit (401) sejumlah Rp.9.000.000,00
b. Jurnal Pembelian
Mengingat jurnal pembelian ini menggunakan bentuk skontro atau stafel, perhatikan perbedaannya :
1. Jurnal Pembelian bentuk skontro
Jurnal Pembelian

Rekapitulasi Jurnal Pembelian

Kesimpulan dari rekapitulasi jurnal pembelian tersebut adalah akun pembelian (501) di debet sejumlah Rp.15.500.000,00 dan akun utang usaha (201) di kredit sejumlah Rp. 15.500.000,00.
c. Jurnal Penerimaan Kas.
Penyajian rekapitulasi jurnal penerimaan kas, pada dasarnya sama yakni dengan menjumlahkan kolom dari masing-masing akun lalu dibuatkan rekapitulasinya. Untuk lebih jelasnya perhatikan cara pembuatan rekapitulasi seperti berikut ini :
Jurnal Penerimaan Kas

Rekapitulasi Jurnal Penerimaan Kas

Dari rekapitulasi jurnal penerimaan kas diatas dapat disimpulkan bahwa akun Kas (101) di debet sejumlah Rp.11.275.000,00 dan akun Potongan penjualan (402) sejumlah Rp. 175.000,00, sedangkan disebelah di kredit terdapat akun piutang dagang (102) sejumlah Rp.9.500.000,00, Penjualan (401) sejumlah Rp. 1.650.000,00 dan akun pendapatan komisi sejumlah Rp. 300.000,00.
d. Jurnal Pengeluaran Kas.
Jurnal Pengeluaran Kas

Dari jurnal pengeluaran kas diatasi, maka rekapitulasinya sebagai berikut :
Rekapitulasi Jurnal Pengeluaran Kas

Rekapitulasi jurnal pengeluaran kas diatas menunjukan akun utang dagang (201) di debet sejumlah Rp.18.320.000,00 dan akun penjualan (501) sejumlah Rp. 2.500.000,00, sedangkan disebelah di kredit terdapat akun Kas (101) sejumlah Rp.20.740.000,00, Potongan Pembelian (502) sejumlah Rp. 80.000,00.
Dari rekapitulasi masing-masing jurnal khusus yang telah disusun diatas, selanjutnya akan dijadikan sebagai dasar untuk melakukan pemindahbukuan ke Buku Besar Utama dan Buku Besar Pembantu. Silahkan anda ikuti materi berikut tentang Buku Besar.